Penyebab, Dampak, dan Pencegahan Pencemaran udara







Penyebab, Dampak, dan Pencegahan Pencemaran udara

Udara di atmosfir bumi kita merupakan campuran dari
gas nitrogen (78%), oksigen (21%), gas argon (sekitar 1 %),
CO2 (0,0035 %) dan sejumlah kecil uap air (sekitar 0,01 %).
Komposisi gas di atmosfer dapat mengalami perubahan karena
polusi udara. Pelepasan CO2 ke udara oleh berbagai aktivitas
manusia dapat meningkatkan kadar CO2 di udara.
a. Penyebab
Beberapa kegiatan yang dapat menimbulkan polusi udara
di antaranya berikut ini.
1) Asap dari cerobong pabrik, kendaraan bermotor,
pembakaran atau kebakaran hutan, asap rokok, yang
membebaskan CO dan CO2 ke udara.
2) Asap vulkanik dari aktivitas gunung berapi dan asap
letusan gunung berapi yang menebarkan partikelpartikel
debu ke udara.
3) Bahan dan partikel-partikel radioaktif dari bom atom
atau percobaan nuklir yang membebaskan partikelpartikel
debu radioaktif ke udara.
4) Asap dari pembakaran batu bara pada pembangkit
listrik atau pabrik yang membebaskan partikel, nitrogen
oksida, dan oksida sulfur.
5) Chloro Fluoro Carbon (CFC) yang berasal dari
kebocoran mesin pendingin ruangan, kulkas, AC mobil.
b. Dampak
Polusi udara menimbulkan
berbagai dampak yang merugikan. Kenaikan kadar CO2
yang melebihi ambang batas toleransi yang ditetapkan
(sekitar 0,0035%) menimbulkan berbagai akibat. Penurunan
kualitas udara untuk respirasi semua organisme (terutama
manusia) akan menurunkan tingkat kesehatan masyarakat.
Asap dari kebakaran hutan dapat menyebabkan gangguan
iritasi saluran pernapasan, bahkan terjadinya infeksi saluran
pernapasan akut (ISPA). Setiap terjadi kebakaran hutan
selalu diikuti peningkatan kasus penyakit infeksi saluran
pernapasan. Asap kendaraan bermotor yang menggunakan
bahan bakar minyak bumi seperti bensin, menimbulkan
polusi gas CO (karbon monoksida). Gas ini sangat reaktif
terhadap hemoglobin darah, afinitas hemoglobin (Hb)
terhadap CO lebih tinggi dibandingkan afinitas Hb terhadap
O2. Akibatnya jika gas CO terhirup melalui saluran
pernapasan dan berdifusi ke dalam darah, maka CO akan
terikat oleh Hb dan terbawa ke jaringan. Penumpukan CO
dalam jaringan dapat menimbulkan keracunan.
Penggunaan mesin pendingin ruangan (AC), kulkas
maupun lemari es juga berdampak pada polusi udara. Akibat
terjadinya kerusakan atau kebocoran alat-alat tersebut
menyebabkan terbebasnya CFC ke udara. Di bawah
pengaruh radiasi sinar ultraviolet berenergi tinggi CFC dapat
terurai dan membebaskan atom klor (Cl). Setiap atom Klor
mampu mempercepat pemecahan 100.000 molekul ozon
(O3 ) menjadi O2. Hal ini tentunya dapat mengakibatkan
penipisan lapisan ozon.
Secara alamiah ozon berfungsi untuk menyaring 99%
radiasi sinar ultraviolet. Penipisan lapisan ozon berakibat
pada peningkatan radiasi sinar ultraviolet ke bumi. Jika hal
ini terjadi maka potensi timbulnya penyakit kanker kulit,
kanker mata, dan katarak akan meningkat. Partikel-partikel
radioaktif di udara yang berasal dari ledakan bom nuklir
atau percobaan nuklir sangat berbahaya bagi kesehatan
manusia. Selain bersifat karsinogen (menyebabkan kanker),
zat-zat radioaktif yang masuk dan mencemari tubuh
manusia juga dapat menimbulkan kerusakan organ-organ
visceral manusia seperti ginjal dan hati.
Oksida belerang (SO2, SO3) dan oksida nitrogen
(NO2, NO3) dari hasil pembakaran batu bara yang dibebaskan
ke udara dapat bereaksi dengan uap air membentuk
senyawa asam (asam sulfat, asam nitrat). Jika senyawa
asam bersatu dengan uap air akan membentuk awan, lalu
mengalami kondensasi dan presipitasi di udara dan akan
turun sebagai hujan asam. Senyawa asam dalam air hujan
menyebabkan kerusakan bangunan, korosi logam, memudarkan
warna cat, menurunkan derajat keasaman tanah,
bahkan menyebabkan kematian miroorganisme tanah.
c. Pencegahan dan penanggulangan
Penghijauan dan reboisasi dapat menurunkan polusi
udara oleh CO2. Demikian juga pembuatan jalur hijau di
kota-kota besar menjadi hal yang sangat berarti. Secara
alamiah tumbuhan menyerap CO2 untuk fotosintesis,
dengan penghijauan berarti akan meningkatkan
pengambilan CO2 udara oleh tumbuhan. Hal lain yang tidak
kalah penting adalah memasang penyaring udara pada
cerobong asap pabrik untuk menyaring partikel-partikel
yang bercampur asap agar tidak terbebas ke udara.
Menetapkan kawasan industri yang jauh dari kawasan
pemukiman warga, mengurangi pemakaian minyak bumi
dan batu bara pada industri dan pembangkit listrik. Memanfaatkan
energi alternatif yang lebih ramah lingkungan,
seperti energi biogas, energi surya dan energi panas bumi
untuk menggantikan energi minyak bumi dan batu bara.
Pengawasan yang ketat di wilayah hutan yang rawan
terbakar dan melarang warga membakar semak belukar
di sekitar hutan dalam membuka lahan pertanian. Di
samping itu perlu diberikan sanksi yang tegas pada pihakpihak
yang secara sengaja melakukan pembakaran lahan
atau hutan. Memakai masker pada saat udara tercemar
oleh asap menjadi penting untuk dilakukan, paling tidak
dapat mengurangi dampak yang lebih buruk.
Perlunya ketentuan hukum internasional yang
mengikat bagi semua negara yang melakukan percobaan
nuklir di kawasan terbuka. Pemberian sanksi yang tegas
bagi negara yang melakukan pelanggaran diharapkan dapat
mengurangi polusi radioaktif. Demikian juga pengawasan
yang ketat pada reaktor nuklir dari bahaya radiasi dan
kebocoran.
Penyebab, Dampak, dan Pencegahan Pencemaran udara 9out of 10 based on 10 ratings. 9 user reviews.

Terimakasih telah Berkunjung dan Semoga Bermanfaat..


Tetap Update dan Dukung Saya Berbagi dengan
⇧⇧⇧ klik Tombol LIKE DI ATAS ⇧⇧⇧
☺☺☺ TERIMAKASIH ☺☺☺

BACA JUGA !!!!

No comments:

Post a Comment